Saturday, November 20, 2010

Bahagia itu Sederhana


Kalau di kantor tidak bergairah, pasti ada sesuatu yang bisa dibenarkan, siapa? apa? Jawabannya adalah Saya dan hati saya sendiri. Ada yang ajak bergosip, janganlah ikut, pelihara hati dan tutur kata. Ada yang mukanya bermuram durja karena pekerjaan yang setumpuk, tetaplah tersenyum. Ingat.. saya bekerja untuk Allah, segala kebaikan itu kembali pada kita sendiri, sesuai dengan niat kita. Saat kita bekerja, Tuhan pun *bekerja* menilai kita dan memberi balasan yang terbaik.

Pulang kerja, di jalan... sambil menyelam ke hati mengikhlaskan segala perasaan, tiba-tiba melihat seorang bapak tua yang ingin memotong jalan dengan mobilnya, tidak ada yang mau mengalah, akhirnya Nisa persilahkan bapak tersebut untuk lewat, saat itu... tiba-tiba saja.. hati ini terasa sangat plong dan bahagia. Ternyata memang, kebahagian dan kesuksesan itu dari dalam ke luar, dengan memberi dan melakukan yang terbaik, dan hal-hal prinsip serta SEDERHANA yang dilakukan. NILAI-NILAI UNIVERSAL lah yang dilakukan. Dan itu semua ada pada ASMAUL HUSNAnya ALLAH.


IQRA' Nisa,

IQRA' Qur'an

IQRA' your Heart

IQRA' the Universe



a

Tuesday, October 12, 2010

Lahir Kembali

The Circle of Life


Saat Nisa menuliskan hal ini, Nisa sedang mengalami fase-fase kebaikan setelah beberapa hari sebelumnya rekening bank emosi Nisa ditarik besar-besaran oleh mantan pacar Nisa bahkan kawan-kawan sekelas Nisa yang Nisa anggap sudah seperti keluarga Nisa sendiri.

Setiap kali melihat wajah *The Bajingans #mereka menyebut diri mereka sendiri seperti itu#, saat mereka memalingkan muka, memberi julukan-julukan yang kurang baik dibelakang Nisa, membicarakan Nisa di grup BB, dahulu.. Nisa marah, sedih, kecewa , namun sekarang Nisa balas dengan senyum dan doa tulus saya kepada Allah yang Maha Kasih. Mohon ampunan atas dosa Nisa, dan mohon dijauhkan dan dilindungi sifat dengki /iri orang , baik yang terlihat maupun yang Dia sembunyikan. Serta semoga Allah memberi balasan yang setimpal *bukan karena Nisa marah* melainkan supaya mereka tidak menyakiti orang lain lagi seperti mereka pernah #menyakiti# Nisa. Dan tentu saya supaya Allah menenangkan hati Nisa.

Satu hal yang paling penting Nisa pinta ke Allah adalah supaya Nisa tetap dijadikan sebagai hamba yang selalu bersyukur dan jangan Allah cabut nikmat yang telah Allah anugerahkan pada diriku dan keluargaku. Amiiin.

Banyak hal yang patut Nisa syukuri dari hikmah ombak *permusuhan* yang dilakukan oleh kawan-kawan tersebut, antara lain:

1. Nisa menjadi sadar akan tujuan hidup Nisa, mungkin selama ini saya terlalu asyik bermain-main dengan mereka sehingga merasa sepertinya hidup Nisa hanya ada dengan teman-teman sekelas #sindrom anak perantauan. Akhirnya saya kembali lagi pada tujuan hidup Nisa, Visi Misi hidup Nisa.

2. Nisa menjadi belajar bahwa lakukan hal yang baik-baik saja dengan orang-orang disekitar . Maksudnya ketika kita ada keperluan atau suatu proyek hidup yang harus kita capai, lebih baik kita sampaikan dahulu maksud kita pada Allah dan keluarga terdekat terutama orang tua. Ketika memang harus membuat kita memerlukan bantuan orang lain usahakan mereka yang benar *dikirimkan Allah* untuk membantu kita.

3. Nisa jadi lebih sadar untuk tidak terlalu mempedulikan hal-hal negatif yang mungkin dilakukan oleh orang lain kepada kita. Bila kita bisa membalas dengan perbuatan baik itu lebih baik, tapi kalau mereka ngelunjak, janganlah merasa bahwa diri ini sendirian. Ada Allah, semua ada balasannya yang adil ada dariNYA. Dan ini hanya persoalan waktu.

4. Rezeki itu bisa datang dari mana saja. Alhamdulillah dagangan jilbab Nisa laris manis di kantor. Ibu-ibu kantor suka sama jenis dan design jilbab-jilbab Nisa, so Passion and happiness make me rich! Alhamdulillah,,,


Nisa siap untuk lahir kembali. INILAH SAAT YANG TEPAT UNTUK MEMENUHI JANJI PADA DIRIKU DAN PADA TUHANKU, janji ini berkaitan dengan visi misi hidupku. Kebebasan finansial itu tercapai saat terpenuhinya janji diri.

Alhamdulillahirrabbilalamiin,
Yang selalu bersyukur




Anisa Karismaulia






Friday, October 1, 2010

12 Nopember 1912

Hari ini kita belajar untuk menjadi yang terbaik di mata Allah, tidak hanya untuk diri kita sendiri tapi juga untuk orang lain :)

Tuesday, September 28, 2010

new present . Alhamdulillah :)

Saat Lebaran 1431 H, nisa ikut shalat I'd di Lapangan Pemkot Surabaya. Ini ada oleh-oleh ilmu dari imamnya *ga inget nama imamnya:P*, membahas pesan Imam Al-Ghazali.

Yang paling dekat : Allah
Yang paling jauh : masa lalu
Yang paling berat : memikul amanah
Yang paling ringan : menganggp enteng dalam meninggalkan sholat
Yang paling besar : nafsu manusia kecuali yg dirakhmati Allah
Yang paling tajam : lidah


Dan bila membahas tentang doa. Tentang keyakinan, ini dia kuncinya,
Berdoa = langsung kepada Allah, sabar dan ikhlas


Hope usefull for all of us ya...
Happy Idoel Fitri!

:)

Sunday, July 25, 2010

Rahasia Awet Muda

Sabtu, 20.30. Bersama keluarga, menemui seorang dokter gigi di daerah Surabaya Timur.
Sesampainya di rumah yang juga menjadi tempat prakteknya, ternyata beliau tidak buka praktek di hari sabtu. Malahan, beliau habis mandi karena baru pulang dari Bali.

Orangnya ramah, mau menerima tamu baru dengan tetap ceria, walaupun sedang lelah. Beliau menanyakan umur bapak. Ternyata beliau lebih muda 3 tahun dari bapak, padahal dari face dan badannya terlihat masih berumur 40an deh. Subhanallah.. dia tertawa renyah menyebutkan 3 rahasia hidupnya:

1. Banyak bersyukur...
iya, Alhamdulillah.. dia lho dalam 1 bulan harus keliling nasional dan internasional

2. Jangan Marah
orang sering marah bikin kerut. hahaha.. Naudzubillah

3. Nerimo, jangan mengeluh
dia lebih suka menyatakan adzab itu rezeki
dia bilang, "jangan pernah mengeluh pada Allah, mengenai *rezeki* yang diberikanNYA, karena semua itu sudah pasti sesuai kemampuan hambaNYA, tidak mungkin tidak, jangan berharap, kenapa bukan orang lain yang menimpa itu.. jadi belajar nerimo. Yakinlah,, kita bisa melaluinya,"

Intinya hidupnya ga ngoyo, sabar, trus melakukan yang terbaik karena Allah..
Motivasi harus dari dalam hati nya sendiri

Dia bilang, dia bukanlah pemilik kehidupan, jadi mau meninggal besok, 2 hari lagi, atau 20 tahun lagi, dia ikhlas, terserah Allah,, kan Allah yang punya kita. Kita ga punya apa-apa.

trus nanyain pacarku, "ya,, tunggu aja paling habis gini diminta ke ortu, itupun kalau dibolehin sama ortumu". gitu katanya,,, hohoho...


Alhamdulillah...
aku bertemu dengan dokter ini.

Allah pasti ingin aku belajar IKHLAS dari dokter ini,,

enak ya,,, rasanya aku yakin dengan tiap langkahku dan berbuah yang terbaik di setiap proses dan hasilnya. Amiiin


terima kasih ya Allah..

Tuesday, July 20, 2010

Really I got more than 5! Thank U Allah..Alhamdulillah :D

Setiap perjalanan mengandung hikmah, kali ini akan kutuliskan proses Nisa mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan BUMN, sebagai langkah awal untuk mewujudkan cita-cita yang lebih mulia dan manfaat lagi, InsyaAllah amiin. Rasa Terima Kasihku kudedikasikan yang tertinggi kepada Allah, Orang Tuaku, Adik Riri dan Harum, Ustd. Yusuf Mansyur, Pakdhe Aji, Om Cecep dan keluarga, Budhe Acih dan keluarga, Sigit Satrio Wibowo, Dj dan keluarga, Sonia dan keluarga, Lita Mandasari dan keluarga, Mbak Prasti, Mas Yeye, Adi Candra, dan semua pihak yang tidak bisa disebut satu persatu disini, yang telah membantu Nisa dan secara tidak langsung telah membuat Nisa sadar dan semakin bersyukur, bahwa hidup ini indah. InsyaAllah dengan semakin kita bersyukur, Allah akan menambah nikmat kita. Amiin. Alhamdulillah.
*************************************************************************************



continue

Sunday, July 18, 2010

Pesan dari mantan Adjudan Bung Karno


Sabtu pagi di Jakarta, Nisa beli pangsit mie. Jakarta.. Alhamdulillah.. Nisa jadi teringat masa-masa di Surabaya, terima kasih atas masa awal perjuangan itu. Nisa teringat kembali niatku di Jakarta untuk apa, kemudian ingat pula janji-janji Allah, bahwa yang bertaqwa pasti di beri rezeki termasuk jodoh yang baik. Aku minta ampun pada Allah, aku beristighfhar, sambil melangkahkan kakiku ke pangsit mie. Aku pesen pangsit dan baksonya juga. Duduk disebelah pinggir bangku panjang, hatiku terus saja berdzikir.

Saat itu ada seorang bapak melihatku, dia menyapaku,

"Mbak sudah pesan makanannya? "
"Sudah pak (sambil tersenyum)"
"Mbak tinggal dimana?"
"No. 52 Pak"
"Kerja dimana mbak?"

Singkat cerita, kami jadi diskusi panjang lebar *Nisa sambil makan*, jika ingat beliau, Nisa sedikit merinding. Beliau, dahulu ialah adjudan Bung Karno. Lha, Bung Karno saja sudah wafat, ini Adjudannya masih hidup. Beliau ora
ng yang "Kaya Raya", hidupnya selalu cukup, bisa membangun masjid, punya banyak tanah, suka menolong dan berderma. Kami diskusi tentang banyak hal, termasuk karakterku, hingga urusan jodoh. Kebetulan lagi, namanya sama dengan nama bapakku, Pak Suyono.

Yang paling Nisa ingat, beliau berpesan,
selama masih pendidikan, jangan lepaskan doamu. InsyaAllah lulus dengan nilai dan ilmu terbaik. Amiin.

Dan dia menanyakan sholatku dan puasaku. Beliau berpesan: "Jodoh itu urusan sangat penting. Pilih dengan benar, sehingga hanya kebahagiaan yang kamu peroleh dengan suami dan keluargamu hingga akhir hayat kalian kelak.
Jaga sholatmu, tambah dengan puasa. Siapa tahu kamu dapat seorang pengusaha yang sholeh dan setia, yang cocok denganmu. Amiin".

Beliau bertanya lagi, "tanggal lahirmu berapa?"
Kemudian Nisa bertannya kembali, "Bagaimana kita seseorang itu jodoh kita? apa perlu saya cocokkan tanggal lahir kami? *dengan sedikit bercanda, kulontarkan pertanyaan itu*.

Beliau jawab: "Tidak usah terlalu begitu, sebagai hamba Allah, kita hanya boleh meminta kepada Allah. Minta jangan sedikit, Minta yang Banyak, Karena Allah Maha Kaya dan Maha Pemberi. Tetaplah berpegang teguh pada Al-Qur'an dan Hadits"

Jadi teringat dengan apa yang disampaikan oleh Ustad Yusuf Mansyur, "yang bertemu denganmu
terkadang, bukanlah dia yang sebenarnya, tapi dia menjadi perantara petunjuk ataupun rezeki bagimu".

Nisa kembalikan saja pada niatku, mudah-mudahan diberkati dan dimudahkan proses dan hasilnya. InsyaAllah, Amiiin.. :)




Pagi ini, aku menelepon Eyang *eyangnya Lita* di Jogja, minta doa restu,

"Eyang, nisa mau nikah, mohon doa restu"
"O ya, Alhamdulillah. Kapan?"
"Belum tau yang"
"Lho ko ga tau, lha terus sama siapa?"
"Alhamdulillah ada saja yang mengajak Nisa nikah, mm,, bagaimana kita tau salah satu dari itu adalah kebenaran?"
"Lha, nisa yakinkan istiharah.. Satu-satu saja Sa. Selesaikan pendidikan kerjamu dulu, terus nikah, tapi sambil jalan, terus berdoa, bersyukur saja ketemu pria siapapun, seperti apapun jenis sifat pria itu, kamu jadi tau, udah sekarang fokus satu-satu, tetep berdoa ya nduk,, InsyaAllah, kamu ketemu yang cocok, dan TERBAIK, untuk dunia dan akhiratmu. Wis ta lah, yakin aja nduk. Kamu sukses dunia akhirat ya,, amiin."

Amiin,, terima kasih atas semua doa,


"Dan tiadalah dosa atasmu pada apa yang kamu bersalah padanya, tetapi apa yang disengaja oleh hatimu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (Qs. Al-Ahzab 5)

NB: Untuk suamiku tercinta kelak, aku harap kau membaca isi blogku, karena kau akan tau wanita seperti apa yang kau nikahi ini, sehingga kita berdua dapat menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan membuat hidup kita lebih bahagia dan bermanfaat saat bersama kelak. Semoga Barokah. Amiin. I knew I love you before i met you. ^^
Alhamdulillahirabbilalamiin
Yang selalu berlalu bersyukur,
Anisa Karismaulia