Monday, February 1, 2010

Perasaan dan Fikiran Jauh Lebih Kuat daripada Tindakan

Sering judul di atas di sampaikan oleh orang-orang yang berkecimpung di bidang kesadaran / psikologi / transformasi diri / lembaga motivasi.

Pendapat umum mengatakan ya memang yang melatarbelakangi lahirnya suatu tindakan karena memang ada perasaan dan pemikiran di baliknya (orang-orang logis selalu mengatakan pemikiran dia lah yang mendorong dia melakukan perbuatan). Tapi tidak selalu harus seperti itu.


Saya lebih suka "gaya" dari Pak Erbe Sentanu atau Ustad Yusuf Mansyur, melibatkan Allah disetiap waktu hidup membuat kita benar-benar merasakan hidup, merasakan keajaiban-NYA.

Terima kasih untuk setiap "guru" yang ku temui yang mengajarkan tentang keikhlasan, dan memahami diri (baca: hati) dan mengizinkan hati untuk membantu kita untuk hidup di level kehidupan yang lebih baik, lebih bahagia dan sejahtera. Sukses tanpa stress. Sukses dengan damai di hati. Berkelimpahan. Alhamdulillah.

Hidup di tngkat kesadaran tertinggi, dengan bantuan Allah segalanya itu mungkin bisa terjadi. Bahkan BISA TERJADI. Melibatkan Allah di tiap waktu kita, menjaga kepositifan perasaan kita agar tetap di garis orbitnya ("gaya" Pak Ary Ginanjar Agustian).

Pernyataan lebih kuat dari tindakan, mengajarkan saya untuk bersikap PRESENT TIME atau bahkan bisa merasakan PAST TIME. Bersikap seolah-olah semua doa baik telah terkabul, sehingga apapun yang kita kerjakan saat ini hanya menjadi IKHLAS karena Allah. Apa yang kita lakukan adalah untuk kepentingan yang lebih tinggi dan kebaikan bersama, untuk sesama dan alam. Tetap diingat, kita tetap harus bekerja, karena KERJA ITU BERARTI IBADAH, secara tidak langsung kita menebarkan energi positif di dunia ini dengan BEKERJA.

Saya bukan siapa-siapa, Allah itu ESA, Allahlah yang LUAR BIASA.

Berikut ini saya tulis lagi pengalaman yang saya alami dalam memahami tingkat kesadaran hati. Tulisan di blog ini saya buat bukan untuk ajang pamer, melainkan sebagai pengingat bagi diri saya untuk selalu bersyukur, sabar, tenang, semangat, fokus, bahagia dan ikhlas dalam menjalani hidup. Syukur-syukur bila menjadi inspirasi kebaikan bagi pembaca yang lain. Alhamdulillah.

1. Saat semester 1, saya memiliki teman baru, namanya *****. Saat itu saya belum terlalu mengenal dia, ketika ingat dia, saya berdoa saja dan merelakan perasaan saya. Tau-tau dia menelepon saya sendiri dan mengajak bertemu.

Kemudian, di lain hari, saya pernah ingin mengsms ***** untuk membangunkan shalat tahajjud jam 2 pagi, saya lupakan niat itu. Ternyata esok paginya, jam 2 saya terbangun karena ada sms masuk ke hap saya. Dari *****yang isinya, "Bangun.. Tahajjud yuk".

Kemudian, pernah lagi saya mau sms Mas Farid - T. Mesin 2002, "Assalamu'alaikum mas, bagaimana kabarnya? Mas sudah menikah ya? Koq ga undang-undang Nisa sih.. Ya udah, selamat ya...". Ketika tulisan tersebut saya buat dan siap untu memencet tombol SEND, saya mengurungkan niat mengirimkan pesan tersebut, karena saya pikir bila memang mas Farid telah menikah, untuk apa saya mengirim pesan tersebut, toh dia sudah menikah, saya tau diri. Saya DELETE pesan tersebut. Namun ternyata, malamnya, jam 19.00 wib, ada sms masuk ke hp saya. Saya buka, ternyata dari Mas Farid yang isinya, "Assalamu'alaikum dik, bagaimana kabarnya? Adik sudah menikah ya? Koq ga undang-undang Nisa sih.. Ya udah, selamat ya...".
Subhanallah,,, isi sms itu sama persis hanya beda kata mas-dik.

Semenjak saat itu saya menemukan formula menarik, ketika saya ada keperluan dengan seseorang/ingin ditelepon/ingin bertemu, saya niatkan (baca: doa) baik di hati saja, bila perlu saya hubungi, saya hubungi, namun tidak ngotot. Biar Allah yang mengatur "pertemuan" selanjutnya. Alhamdulillah.

2. Mendapatkan hadiah saat mengikuti bedah buku Agus Mustofa. Saat itu peserta yang bertanya akan mendapatkan hadiah sebuah buku. Saat itu saya sedang tidak ingin bertanya apapun. Bapak yang duduk di belakang saya sudah mengajukan pertanyaan dan mendapatkan hadiah buku tulisan Pak Agus Mustofa dengan judul lain. Bapak agak memaksa saya untuk ikut bertanya supaya dapat hadiah juga. Saat itu saya hanya fokus pada materi yang disampaikan Pak Agus Mustofa, sambil tersenyum dan berdzikir. Tau-tau di akhir acara, sang moderator mengatakan ada hadiah menarik bagi peserta yang menempati barisan tempak duduk paling depan, kecuali bagi yang telah bertanya tadi. Dan hadiah yang saya terima ternyata lebih dari sebuah buku, saya mendapat buku plus tempat pensil lengkap beserta isinya. Alhamdulillah.

3. Dalam perjalanan dari rumah ke stasiun Gambir, tiba-tiba terlintas sebuah nama yang pernah ku kenal, Mas Seno. Lah, mengapa tiba-tiba saya ingat dia ya? Di stasiun Gambir ternyata saya benar-benar bertemu dengan Mas Seno dan menyapanya.

Maha Suci Allah yang berada di balik semua kejadian hidup. Neraka itu benar adanya, SURGA itu BENAR ADANYA. dan ALLAH MAHA BENAR ADANYA.

Hidup adalah sebuah perjalanan, Maka kita semua harus ber HATI.HATI di jalan.



Salam Ikhlas.



Anisa Karismaulia ^___^



No comments: