Assalamu’alaikum..
Dear all,, Saya mau share tentang pengenalan saya dengan Bank Syariah, yang begitu dekat, begitu nyata, dengan diri saya terutama. ^_^
Saya mulai mengenal bank syariah dan senang untuk belajar mengelola uang ketika orang tua mulai memberikan uang jajan sekolah setiap satu bulan sekali, dimana saya masih kelas V SD saat itu. Uang sebesar Rp. 70.000 yang diberikan pada pada saya tiap awal bulan saat itu bagi saya seorang anak SD cukup besar dan godaan yang besar pula karena hal ini berarti saya kudu pinter-pinter memanfaatkan uang tersebut untuk cukup dalam satu bulan atau lebih tepatnya untuk 24 hari. Saya sekolah di SD yang mengajarkan pelajaran agama Islam sangat banyak, termasuk kebiasaan menginfaqkan uang saku tiap harinya. sehingga saya putuskan uang tersebut saya jatah untuk jajan, transportasi dan infaq. Tapi masih ada sisa nich,,, enaknya diapain ya??
mmm.... MENABUNG. Aha! Kenangan itu tak kan lekang sepanjang hidup saya, karena saat itu untuk pertama kalinya saya mengenal Bank Syariah. Kata tersebut memberi pengaruh besar pada saya untuk belajar disiplin dan hemat semenjak usia belia, sehingga ketika ada suatu kebutuhan saya punya uang cadangan untuk digunakan. Asyiknya...hehehe.Awal sayamula jatuh cinta, atau lebih tepatnya sisi excited-nya anak SD kepada Bank Syariah karena ada promosi bank tersebut ke sekolah saya.(hehehe,, biasa,, seneng banget sama hal2 baru :P).
Sekolah saya saat itu hanya berjarak beberapa meter dari bank syariahtersebut. Deket bangeet,,,, Dan untuk pertama kalinya saya membuka tabungan atas nama saya sendiri dengan uang jajan saya sendiri. Tiap hari saya, selepas pulang sekolah, saya selalu mampir ke Bank Syariah untuk menabung. Saat itu, ketika melihat catatan di buku tabungan, yang saya tau saat itu uang saya terus bertambah, walaupun ada nominal yang saya belum tau darimana asalnya. Selain nominal tambahan tersebut, ada juga potongan uang tabungan namun hanya sedikit. Buat anak SD seperti saya saat itu, yang penting punya tabungan lah,,, dan makin senang karena semua proses nabungnya di lakukan sendiri. Datang sendiri,, nulis2 slip sendiri, pake duit jajan sendir lagi, berasa mandiri banget..hehehe...
Semakin bertambahnya umur, saya semakin tau bahwa bank syariah mengaplikasikan sistem bagi hasil dimana besaran bagi hasilnya tersebut berubah-ubah tergantung kinerja usaha yang dijalankan. Walaupun bank syariah juga profit oriented bank, namun karena berinvestasi pada usaha yang halal, insyaAllah profit dunia diperoleh, profit akhirat di akhirat berupa pahala dan kebaikan di sisi Allah juga diperoleh. Amiin.Alhamdulillah.. Selain menerapkan pola hubungan kemitraan yang baik, ternyata sistem perbankan syariah ini juga di awasi oleh Dewan Pengawas Syariah yang mana bank konvensional tidak memiliki lembaga pengawas sejenis, kecuali mungkin lembaga pengawas dari Bank Indonesia yang mengawasi semua bank di Indonesia.
Harapan saya, kualitas SDM bank syariah makin baik aja. Karena sistem yang bagus sangat disayangkan bila tidak disertai peningkatan kualitas pelayanan perbankannya. Selain itu juga, kebaikan sistem yang telah diterapkan di bank syariah semoga dapat meningkatkan pula roda-roda perekonomian di Indonesia, terutama bagi industri UKM di Indonesia. Langkah besar diawali dengan satu langkah kecil sebelumnya . Amiin :) Hingga menjelang kelulusan S1 saya ini, saya masih melanjutkan menabung di Bank Syariah pertama saya tersebut dan memanfaatkan layanan bank syariah lainnya, tabungan haji misalnya. wa.. Makin yakin aja menabung di bank syariah.
See ya,
O..Bank Syariah..., Begitu Dekat, Begitu Nyata…
Go Syariah! Go Ekonomi Indonesia!
^___^
http://ib-bloggercompetition.kompasiana.com/2009/09/13/bank-syariah-begitu-dekat-begitu-nyata%e2%80%a6/
No comments:
Post a Comment